Jumat, 05 November 2010

Agung Adiprasetyo CEO Terbaik Kedua

CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo terpilih sebagai CEO terbaik kedua versi Majalah SWA. Penganugerahan CEO Terbaik ini dilakukan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (4/11/2010) malam.

Menurut Agung Adiprasetyo, persoalan utama yang dihadapi Kompas Gramedia adalah bagaimana mempertahankan perusahaan ini langgeng hingga 100 tahun bahkan 1.000 tahun. “Jika hari-hari ini banyak perusahaan dikendalikan owner, maka jika ingin langgeng sampai 100 tahun ataupun 1.000 tahun, profesionallah yang harus mengendalikannya. Transformasi dari pemilik ke profesional ini memasuki masa-masa kritis,” kata Agung Adiprasetyo, Kamis malam.

“Saya diberi tugas melanjutkan perusahaan ini. Saya melihat Kompas Gramedia belum melalui masa kritis. Namun yang ingin saya tekankan adalah jika matahari ada pada pemilik saham, ke depan harus ditata oleh sistem. Orang boleh diganti. Namun, sistem harus tetap berjalan,” tandasnya.

Indonesia Butuh Pelabuhan Laut Dalam

Pemerintah telah menuntaskan cetak biru sistem logistik nasional atau Sislognas, sebuah upaya untuk menekan tingginya harga komoditas yang diperdagangkan antarpulau di Indonesia. Sebanyak 157 rencana aksi dan 29 strategi harus diselesaikan dalam waktu lima tahun mendatang, mulai 2010 hingga 2014, salah satunya adalah menyiapkan pelabuhan laut dalam waktu dekat.

"Seluruhnya harus segera diselesaikan karena dimulai tahun 2010, dan tahun 2010 sudah hampir habis," ungkap Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerja Sama Internasional sekaligus Ketua Gugus Tugas Kebijakan dan Kelembagaan Tim Penyempurnaan Penyusunan Cetak Biru Sislognas, Adhi Putra Alfian, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/11/2010).

Menurut Adhi, Indonesia harus menentukan setidaknya dua pelabuhan strategis yang dijadikan sebagai hub (penyatu atau penghubung) bertaraf internasional untuk meningkatkan aliran barang dari dalam negeri ke pasar global. Saat ini ada 26 pelabuhan strategis yang dimiliki oleh Indonesia, dan dua hub yang perlu dipilih itu dapat diambil dari ke-26 pelabuhan strategis tersebut.

"Ada dua atau tiga pelabuhan dari 26 pelabuhan strategis sebagai gerbang nasional yang ditentukan berdasarkan tata ruang nasional," tuturnya.

Sislognas juga memfokuskan pada aspek infrastruktur lain yang perlu dikembangkan, yakni peningkatan industri angkuran feri. Ini perlu agar dapat meningkatkan kelancaran dan kapasitas lintasan pelayaran sabuk selatan, tengah, dan utara sehingga membentuk jaringan transportasi multimoda yang efisien.

Rencana aksi lain yang terkait pengembangan infrastruktur adalah revitalisasi sungai yang dapat digunakan untuk sistem transportasi. Ini dilakukan terutama di Kalimantan, baik untuk angkutan barang maupun penumpang. Target revitalisasi sungai ini harus selesai tahun 2011.

Adapun target pembangunan pelabuhan laut dalam yang baru, menggantikan Tanjung Priok, harus dilakukan mulai 2011. Dalam periode 2010-2011, Tanjung Priok sudah harus memiliki jalur kereta api barang dari kawasan Pasoso.

E-business

E-business


KELOMPOK :


- Khalimah (31108113)

- Eggy kamajaya T (32108431)

- Danny akbar (30108567)

- Fadillah selvian (30108734)

- Jelang aji ismail (31108072)




UNIVERSITAS GUNADARMA




E-business untuk merujuk pada seluruh penggunaan tingkat lanjut dalam teknologi informasi, khususnya teknologi jaringan dan komunikasi, untuk meningkatkan cara organisasi melakukan seluruh proses bisnisnya.

E-business bukan hanya merupakan interaksi eksternal organisasi dengan:
– Para pemasok, pelanggan, investor,
– Kreditor, pemerintah, dan media massa

Model-Model E-Business
• B2C (Business to Consumers): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi.
• B2B (Business to Business): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi)

Jenis E-Business Karakteristik
B2C (Business to Consumers • Antara organisasi dengan perorangan
• Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
• Transaksi tidak sering terjadi
• Secara relatif sederhana
B2B (Business to Business):
B2G (Business to government):
B2E (Business to education): • Antar organisasi
• Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
• Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
• Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
• Lebih kompleks

proses e_bussines

• Electronic Data Interchange (EDI): adalah protokol Standar, ada sejak era tahun 1970, untuk secara elektronik mentransfer (mengirimkan) informasi antar organisasi serta dalam berbagai proses bisnis.
• EDI:
– Meningkatkan tingkat akurasi
– Mengurangi biaya

• E-Business juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas aktivitas logistik lingkar luar penjual.
– Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman
– Mengoptimalkan jumlah persediaan
– Dalam hal barang-barang atau pelayanan yang dapat digitalkan, fungsi logistik lingkar luar dapat dilaksanakan secara elektronik.

Rabu, 03 November 2010

Aplikasi akuntansi

A. Pengertian Akuntansi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi mengakibatkan terjadinya perluasan pada semua kegiatan bidang usaha. Perluasan kegiatan usaha mengakibatkan pencatatan dan standar akuntansi semakin berkembang.
Perkembangan tersebut mempengaruhi pengertian akuntansi itu sendiri. Oleh karenanya, pengertian akuntansi bergantung dari sudut mana kita melihatnya.

1.Dipandang dari sudut fungsinya
Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang menyediakan informasi yang penting sebagai alat penilaian jalannya perusahaan. Dengan demikian, pihak-pihak yang berkepentingan atas informasi tersebut dapat membuat pertimbangan-pertimbangan agar dapat mengambil keputusan yan tepat.
2.Dipandang dari sudut kegiatannya
Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi.

Pengertian akuntansi berdasarkan kedua sudut pandang tersebut ternyata hampir sama denganm definisi akuntansi menurut American Accounting Association yang diterjemahkan sebagai berikut:

“Akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi untuk memungkinkan pembuatan keputusan yang jelas dan tegas oleh pemakai informasi tersebut.”

Pengertian akuntansi bila dipandang dari sudut kegiatannya adalah meliputi proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan penyajian laporan mengenai transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode diproses dalam beberapa tahap kegiatan yang merupakan suatu siklus.

Siklus yang terjadi dalam penyajian laporan keuangan dinamakan siklus akuntansi. Siklus akuntansi tersebut mencakup kegiatan-kegiatan berikut:

a.Pengidentifikasian
b.Pencatatan
c.Penggolongan
d.Pengikhtisaran
e.Penyusunan Laporan

Untuk lebih jelasnya makan siklus akuntansi tersebut digambarkan melalui bagan berikut ini:

B. Para Pemakai Informasi Akuntansi
Bentuk penyajian laporan keuangan dapat berupa laporan lab/rugi, laporan perubahan modal dan neraca, yang disesuaikan dengan kebutuhan pihak-pihak yang membutuhkan dan berkepentingan terhadap informasi akuntansi tersebut.
Pihak-pihak yang membutuhkan informasi dari laporan akuntansi adalah sebagai berikut:
1.Pemimpin Perusahaan, yaitu sebagai:
a.bukti pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan;
b.dasar pertimbangan dalam menetapkan rencana maupun strategi yang akan diterapkan pada masa mendatang;
c.alat untuk menilai pelaksanaan kegiatan perusahaan secara keseluruhan;
d.alat untuk mengukur biaya-biaya dari kegiatan perusahaan.
2.Pemilik Perusahaan, yaitu sebagai:
a.alat untuk menilai keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan;
b.alat untuk menilai penambahan modal, perkiraan perolehan keuntungan pada masa mendatang.
3.Kreditur, yaitu sebagai:
a.alat untuk menentukan layak atau tidaknya perusahaan tersebut diberi pinjaman atau kredit;
b.alat untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan tersebut untuk membayar cicilan beserta bunganya.
4.Karyawan, yaitu sebagai:
a.alat untuk melihat prospek perusahaan yang bersangkutan di masa mendatang, sebelum memutuskan untuk ikut ambil bagian dalam perusahaan tersebut;
b.alat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan gaji atau upah kepada pegawainya.
5.Pemerintah, yaitu sebagai:
a.alat untuk menentukan besarnya pajak yang dibebankan kepada perusahaan tersebut;
b.dasar bagi data statistik pemerintah untuk kepentingan perencanaan selanjutnya.

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa ada berbagai kepentingan dari berbagai pihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, diharapkan mampu menjadi sarana atau alat untuk memudahkan pekerjaan penyelesasian siklus akuntansi.
BAB II
KOMPUTERISASI SIKLUS AKUNTANSI (STUDI KASUS)



A. Penomoran Bagan Akun
Untuk mempermudah pengaksesan suatu permasalahan (Laporan Keuangan) setiap rekening harus diberikan nomor kode. Bentuk kode yang digunakan dapat dengan banyak cara, tetapi tetap pada pengelompokkan rekening-rekening dalam lima golongan yaitu: Aktiva, Utang, Modal, Pendapatan dan Biaya.
Cara pengkodean yang digunakan pada praktek ini menggunakan metode kelompok.

Contoh:
1 1 0 1

Aktiva Aktiva Lancar Nomor Urut

Pada kode digit pertama, angka 1 menunjukkan Aktiva, sedangkan angka 1 pada digit kedua menujukkan jenis Aktiva, yaitu Aktiva Lancar. Untuk kode digit ketiga dan keempat menunjukkan Nomor Urut Kode
B. Studi Kasus
PT. Budi Luhur bergerak dalam bidang Jasa, ingin menyajikan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 1995. Adapun Neraca Saldo yang dimiliki PT. Budi Luhur per tanggal 30 November 1995 adalah sebagai berikut:

PT. Budi Luhur
NERACA SALDO
Per 30 November 1995
NO.
KETERANGAN
SALDO
REK.
DEBET
KREDIT
1101
Kas
8,000,000
-
1102
Piutang Dagang
16,000,000
-
1103
Asuransi dibayar di muka
750,000
-
1104
Advertensi dibayar di muka
-
-
1105
Perlengkapan Kantor
350,000
-
1201
Tanah
-
-
1202
Gedung
10,000,000
-
1203
Akumulasi Peny. Gedung
-
1,500,000
2101
Utang Usaha
-
1,500,000
2102
Utang Wesel
-
-
2103
Utang Gaji dan komisi
-
-
3101
Modal Budi Luhur
-
25,000,000
3102
Prive Budi Luhur
2,500,000
-
4101
Pendapatan Jasa
-
57,000,000
5101
Biaya Gaji dan Komisi
35,000,000
-
5102
Biaya Sewa
4,000,000
-
5103
Biaya Advertensi
3,400,000
-
5104
Biaya Kendaraan
3,250,000
-
5105
Macam-macam biaya
1,750,000
-
5106
Biaya Perlengkapan Kantor
-
-
5107
Biaya Peny. Gedung
-
-
5108
Biaya Asuransi
-
-


85,000,000
85,000,000
Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Desember 1995 adalah sebagai berikut:

Desember (1) Dibayar sewa kantor bulan Desember Rp 500.000,-
(2) Dibeli perlengkapan kantor secara kredit Rp 150.000,-
(4) Dibeli sebidang tanah yang akan digunakan untuk pembangunan gedung kantor di masa mendatang Rp 12.500.000,- Dari jumlah tersebut Rp 2.500.000,- dibayar tunai dan sisanya dibayar dengan selembar surat wesel.
(8) Diterima pembayaran dari seorang langganan yang telah menggunakan jasa perusahaan, secara kredit Rp 12.000.000,-
(11) Dikirim faktur tagihan kepada pelanggan yang telah menggunakan jasa perusahaan, secara kredit Rp 950.000,-
(15) Dibayar gaji dan komisi Rp 3.700.000,-
(20) Diterima pembayaran dari seorang pelanggan yang telah menggunakan jasa perusahaan, secara kredit Rp 4.500.000,-
(30) Dibayar macam-macam biaya Rp 155.000,-
(30) Dibayar biaya gaji dan komisi Rp 5.000.000,-
(31) Dibayar keperluan pribadi pemilik Rp 2.500.000,-

Penyesuaian yang terjadi pada tanggal 31 Desember 1995 adalah:
1.Perlengkapan kantor yang masih tersisa sampai akhir bulan sebesar Rp 150.000,-
2.Biaya advertensi yang terpakai adalah sebesar 1.900.000,-
3.Biaya depresiasi gedung ditaksir sebesar 10% dari harga perolehan
4.Asuransi dibayar di muka sebesar Rp 750.000,- adalah untuk 6 (enam) bulan terhitung mulai tanggal 1 Oktober 1995.
5.Gaji yang masih harus dibayar hingga akhir Desember 1995 adalah sebesar Rp 250.000,-

Tugas:

1.Masukkan transaksi-transaksi di atas ke dalam Jurnal Umum
2.Buatlah Buku Besar yang diperlukan
3.Buatlah Neraca Saldo Per 31 Desember 1995
4.Buat Jurnal Penyesuaian
5.Buat Neraca Lajur per 31 Desember 1995
6.Buat Laporan Keuangan yang terdiri dari :
Laporan Rugi/Laba
Laporan Perubahan Modal
Neraca

Penyelesaian:

1.Membuat Tabel Perkiraan
a.Aktifkan Sheet1, ubah nama Sheet1 menjadi Tabel Perkiraan, dengan cara didobel klik pada Sheet tulisan Sheet1.
b.Merubah nama Sheet dapat juga dilakukan dengan memilih menu Format -> Sheet -> Rename.
c.Buatlah tabel seperti dibawah ini:

2.Membuat Jurnal Umum
a.Aktifkan Sheet2, ubah nama Sheet2 menjadi Jurnal Umum.
b.Buatlah format lembar kerja seperti ini:


c.Pada Sel Nama Perkiraan (E8 pada gambar) ketikkan =vlookup(
Lalu klik sel Kode (D8 pada gambar), kemudian ketikkan Titik Koma [ ; ], kemudian klik Sheet Tabel Perkiraan, blok Isi Tabel Perkiraan, tekan F4 untuk mengunci tabel sehingga muncul tanda US Dollar [ $ ], lalu ketikkan Titik Koma [ ; ] dan selanjutnya tentukan posisi kolom dari Tabel Perkiraan yang berisi data yang akan kita ambil, yaitu posisi 2.




 [Tips!] Tabel Pencarian bisa diberi nama, sehingga bersifat Absolut/Tetap, dengan cara : Blok Tabel yang ingin diberi nama, pilih menu Insert->Name->Define. Sesuai gambar, rumus menjadi =vlookup(d8;tabel;2)

d.Masukkan semua catatan transaksi yang terjadi ke dalam Sheet Jurnal Umum dengan fasilitas Data Form, dengan cara, klik salah satu isi sel Jurnal Umum, pilih menu Data->Form. Sehingga muncul tampilan seperti ini:

Masukkan semua data transaksi ke dalam Data Form, dengan klik tombol New untuk menambah record baru. Jika semua selesai dientri, klik tombol Close.

3.Membuat Buku Besar
Setelah membuat Jurnal Umum, dalam proses Pelaporan Keuangan, langkah selanjutnya adalah membuat Buku Besar untuk mengelompokkan jenis transaksi yang ada sesuai dengan Kode Perkiraan. Langkahnya adalah sebagai berikut:
a.Ubahlah nama-nama Sheet setelah Jurnal Umum. Sheet3 diubah menjadi BB Aktiva Lancar, Sheet4 diubah menjadi BB Aktiva Tetap, Sheet5 diubah menjadi BB Hutang Lancar, Sheet6 menjadi BB Modal, Sheet7 menjadi BB Pendapatan dan Sheet8 menjadi BB Biaya.
b.Aktifkan Sheet BB Aktiva Lancar, buatlah tampilan seperti di bawah ini:

c.Pada sel D4 ketikkan formula: =vlookup(F3;tabel;2) sehingga pada sel D4 muncul kata “Kas”
d.Buku Besar Kas telah selesai anda buat, sekarang untuk mengisi datanya anda harus menggunakan fasilitas Advanced Filter.
e.Pada Buku Besar Kas yang ada di sheet BB Aktiva Lancar, Klik salah satu bagian header Buku Besar Kas, pilih menu Data->Filter->Advanced Filter , bila perlu klik OK.
f.Pada kotak dialog yang muncul, pastikan pilihan Copy to another location diaktifkan. Klik kotak isian List Range, kosongkan isinya, klik sheet Jurnal Umum, blok isi Jurnal Umum beserta sebaris headernya yang terdekat.
g.Pada kotak isian Criteria Range kosongkan isinya bila perlu, data pada kotak isian ini diisi dengan cara mengeblok sel F2 dan F3 sekaligus (berisi kata “Kode” dan Nomor Kode Perkiraan buku besar kas).
h.Kotak isian Copy to, data diisi dengan cara mengeblok sebaris header pada Buku Besar Kas yang berisi Tgl, Bln, Thn, Kode, Perkiraan, Debet, Kredit.
i.Jika selesai klik OK, dan lihatlah hasilnya. Jika penempatan rumus anda benar, maka akan muncul sejumlah transaksi dari Jurnal Umum yang difilter dan dikelompokkan berdasarkan kode perkiraan yang dijadikan kriteria.
j.Lakukan hal yang sama dalam pembuatan Buku Besar lainnya. Sesuaikan Criteria Range, berdasarkan Kode Perkiraan masing-masing buku besar.
k.Selesaikan kolom Saldo Akhir yang ada di tiap Buku Besar.

4.Membuat Neraca Saldo
Dengan selesainya Buku Besar, maka Neraca Saldo dapat dibuat dengan cara:
a.Aktifkan Sheet9, ubah nama Sheet menjadi Neraca Saldo, copy data yang ada di Tabel Perkiraan untuk mendapatkan data semua Kode Perkiraan dan Nama Perkiraan.
b.Masukkan seluruh saldo akhir yang ada di setiap buku besar, ke dalam Neraca Saldo.

5.Membuat Jurnal Penyesuaian
a.Aktifkan Sheet10, ubah nama Sheet menjadi JurnalPenyesuaian. Buatlah tampilan seperti ini:

PT. Budi Luhur
Jurnal Penyesuaian
Per 31 Desember 1995
NO.
 
SALDO
REK.
KETERANGAN
DEBET
KREDIT
b.Masukkan data penyesuaian yang ada, seperti halnya memasukkan data Jurnal Umum.

6.Membuat Neraca Lajur
Neraca Lajur dibuat karena ada transaksi yang belum dimasukkan di akhir periode misalnya data penyesuaian.
a.Aktifkan Sheet11, ubah nama Sheet menjadi Neraca Lajur. Buatlah tampilan sebagai berikut:
b.Copy data yang ada pada Sheet Neraca Saldo kemudian pindahkan ke Neraca Lajur khususnya pada sel A7
c.Masukkan data pada lajur Penyesuaian -> Debet dengan rumus sebagai berikut:
=sumif(TabelPenyesuian;KodeNeracaLajur;KolomDebetPenyesuaian)
Catatan:
TabelPenyesuaian hanya diblok isinya saja/tanpa header
KodeNeracaLajur pada gambar misalnya sel A7
KolomDebetPenyesuaian adalah hasil blok seluruh nilai yang ada di Kolom Debet pada Jurnal Penyesuaian.

d.Masukkan data pada lajur Penyesuaian -> Kredit dengan rumus sebagai berikut:
=sumif(TabelPenyesuian;KodeNeracaLajur;KolomKreditPenyesuaian)
e.Selesaikan kolom NSPP (Neraca Saldo Setelah Penyesuaian) dengan rumus sebagai berikut:
NSPP Debet:
NSPP Kredit:
f.Gunakan fungsi IF untuk menyelesaikan kolom Rugi/Laba. Karena kode untuk Rugi/Laba memiliki kepala digit 4 (4xxx) sampai dengan digit 5 (5xxx) maka rumus yang digunakan adalah:
DEBET : =IF(kode>=4000;NSPP.Debet;0)
KREDIT : =IF(kode>=4000;NSPP.Kredit;0)
g.Menyelesaikan kolom Neraca Akhir sama dengan cara penyelesaian kolm Rugi/Laba, hanya saja logikanya dibalik dengan rumus sebagai berikut:
DEBET : =IF(kode<4000;NSPP.Debet;0)
KREDIT : =IF(kode<4000;NSPP.Kredit;0)
7.Membuat Laporan Keuangan
a.Aktifkan Sheet12, ubah nama Sheet menjadi RugiLaba
b.Copy data Nomer Rekening dan Keterangan yang ada pada Sheet Neraca Lajur untuk nilai Kode >= 4000, letakkan hasil copy ke Sheet RugiLaba.
c.Untuk data angka, masukkan dengan cara sebagai berikut:
DEBET : =vlookup(Kode;TabelNeracaLajur;KolomNSPPDebet)
KREDIT : =vlookup(Kode;TabelNeracaLajur;KolomNSPPKredit)
Catatan:
TabelNeracaLajur hanya diblok isinya saja, tanpa header
KolomNSPPDebet adalah letak kolom NSPPDebet di Neraca Lajur (kolom ke-n)
KolomNSPPKredit adalah letak kolom NSPPKredit di Neraca Lajur (kolom ke-n)
d.Data angka yang ada di Neraca lajur juga dapat dipindahkan dengan cara sebagai berikut:
Blok data angka Debet dan Kredit di kolom Rugi/Laba untuk Kode >=4000, tekan CTRL-C dan pindahlah ke Sheet RugiLaba letakkan kursor di tempat yang diinginkan, pilih menu Edit->Paste Special dan pada Option Paste, aktifkan pilihan Values, klik OK.
a.Aktifkan Sheet13, ubah nama Sheet menjadi PerubahanModal
b.Untuk Laporan Perubahan Modal, semua kata-katanya diketik sendiri, tetapi untuk angkanya bisa mengambil dari data yang sudah ada.
Contoh: Modal Awal angkanya diambil dari Neraca lajur dengan mengklik angka yang akan dicopy, tekan CTRL-C, dan hasil copy diletakkan dilokasi yang diinginkan. Begitu juga untuk data Prive dan Laba Bersih.
a.Aktifkan Sheet14, ubah nama Sheet menjadi Neraca
b.Untuk Neraca, cara mengambil datanya sama dengan penyusunan Laporan Rugi Laba.